SIKAP SPRIRITUAL YANG HARUS
DIKEMBANGKAN PADA ANAK DIDIK
A. PENDAHULUAN
Manusia adalah
makhluk yang diciptakan Allah dituntut untuk patuh dan taat hanya
kepada-Nya dan memberikan kesetian( monoloyalitas ) hanya untuk - Nya.
Karenanya ditangan Allah lah terletak Qudrat ( Kuasa ) mutlak atas diri
manusia. Logis apabila mansuia sebagai makhluk dituntut untuk mengabdi dan
beribadah kepada sang Khalik sebagai Penciptanya.
Allah
menciptakan manusia bukan untuk bermain-main namun untuk tujuan yang pasti dan
konkrit yakni hanya untuk mengabdi dan beribadah kepada - Nya. Hal ini bukan
berarti Allah butuh pengabdian dari manusia, tapi manusialah yang membutuhkan
adanya pengabdian.
Banyak manusia
sekarang ini tidak mengenal hakekat penciptaan dirinya, ini terlihat dengan
adanya manusia-manusia yang tidak memiliki keperibadian dan idealisasi
terkikisnya nilai-nilai kemanusiaan, penyebab manusia sekarang jauh dari
keperibadian, idealisasi nilai-nilai kemanusiaan yang dapat meninggikan harkat
drajat sebagai makhluk yang mulia di sisi Allah SWT.
Saran serta
alat-alat untuk menunjang eksistensi dirinya sudah tidak berfungsi sebagaimana
mestinya. Dalam hidup dan kehidupan manusia banyak menyimpang dari garis yang
telah ditentukan oleh Ilahi Robbi. Mereka cenderung mengikuti hawa nafsunya
sebagai ilah dalam dirinya atau keperibadiaanya,akibatnya manusia semakin
terkurung dan terkungkung dalam ruang lingkup hawa nafsunya. Hal ini membuat
mereka semakin jauh dan masuk kedalam jurang kenistaan. Manusia sudah tak mampu
lagi menempatkan eksistensi dirinya pada proporsi yang telah ditetapkan oleh -
Nya.
Krisis multi
dimensi yang sedang melanda manusia-manusia bangsa kita menandakan bahwa
bangsa ini sedang berpenyakit akhlaq. Hal ini terlihat dari rusaknya
sendi-sendi kehidupan dimana daya tahannya untuk menangkal pengaruh negativ
sudah tidak kuat lagi didalam pikirannya terhembud virus globalisasi yang telah
sampai dalam kehidupan kita sehari-hari sehingga
dapat menimbulkan kebrokbrokan moral bangsa kejahatab dan penyimpangan hukum
yang sampai saat ini masih belum reda bahkan cenderung terang-terangan
merajarela hampir disemua lini dari hulu sampai hilir. Karena itu kita sebagai
manusia agar segera dan mulailah mendorong dan merealisasikan terciptanya
keluhuran hati, Budi pekerti dan Nurani yang baik. Agar jati diri bangsa tidak
terpuruk sebagaimana
telah dicontohkan oleh Nabi Besar Muhammad
SAW.
Berbagai
permasalahan dan krisis yang melanda Negeri ini dikarenakan masih banyak
manusia yang tidak mempercayai akherat, sehingga berlomba - lomba mencari
kekuasaan dan kesuksesan dan kekuatan di dunia saja sepanjang hidup
mereka hidup dengan tamak dan keserakahan untuk mencapai tujuan yang di
inginkan dengan cara dan jalan apapun mereka tempun bahkan dapat menghalalkan
xemua cara. Menurut kreteria mereka orang perlu kaya dan kekuasaan disamping
itu harus mempunyai peran penting baik di masyarakat maupun dalam
pemerintahan.Mereka yang tamak tersebut sepertinya tidak menyadari bahwa
satu-satunya Kekuasaan itu hanya ditanganm Allah.
Allah
mengarunia kekuatan dan kemuliaan kepada hamba- Nya yang sepenuh hati mengabdi
kepada-Nya.
Untuk itu maka,
dalam sajian kami kali ini marilah bersama-sama berdo'a agar Negeri tercinta
ini suatu saat dipimpin oleh orang-orang yang Amanah, mendahulukan kepentingan
rakyatnya dari pada kepentingan keluarga atau kelompoknya.
Didalam dunia
pendidikan sebagaimana yang dicanangkan oleh pemerintah melalui Kurikulum 2013,
maka lebih menitik beratkan kepada Ahlaq anak didik disamping Pengetahuan dan
Keterampilan. Hal ini kiranya perlu pula di dukung oleh semua pihak terutama
Guru yang mendidik di sekolah dan peranan orang tua di rumah agar terlebih dulu
memberikan contoh yang baik kepada anak-anak.
B. PENILAIAN SIKAP TERHADAP PESERTA DIDIK
Penilaian yang
diterapkan terhadap anak didik disekolah adalah penilaian Autentik. Dalam
rangka melaksanakan penilaian autentik yang baik, guru harus memahami secara
jelas tujuan yang ingin dicapai. Untuk itu guru harus bertanya pada diri
sendiri,khususnya berkaitan dengan Sikap Pengetahuan, dan keterampilan apa yang
akan dinilai.Fokus penilaian akan dilakukan misalnya berkaitan dengan
pengetahuan dan keterampilan. Tingkat pengetahuan apa yang akan dinilai,
seperti penalaran, memori anak dan proses.
Ada tiga jenis
penilaian Autentik diantaranya adalah :
1.
Penilaian Sikap.
Contoh
muatan KI-1 ( Sikap Spritual ) antara lain : Ketaatan beribadah, berperilaku
syukur, berdo’a sebelum dan sesudah melakukan kegiatan, toleransi dalam
beribadah.
Contoh
muatan KI-2 ( Sikap Sosial ) anatara lain jujur, disiplin,tanggung jawab,
santun, peduli, percaya diri dandapat ditambahkan lagi sesui Kompetensi yang
diajarkan disekolah misalnya kerjasama, ketelitian ketekunan dll.
Sedangkan
penilaian sikap dapat dilakukan melalui Observasi,penilaian diri sendiri,
penilaian antar teman dan jurnal, penilaian sikap ini bukan penilaian yang
terpisah dan berdiri sendiri, namun penilaian yang pelaksanaanya terintegrasi
dengan penilaian pengetahuan dan keterampilan, sehingga bersifat otentik(
mengacu kepada pemahaman bahwa pengembangan dan penilaian KI-1 dan KI-2
dititipkan melalui kegiatan yang didesain untuk mencapai KI-3 dan KI-4
2.
Penilaian Pengetahuan
Aspek penilaian pengetahuan
dapat dinilai dengan cara berikut ini :
a. Test
tertulis
b. Test
lisan
c. Penugasan
3.
Penilaian
Keterampilan
Aspek penilaian keterampilan
dapat dinilai dangan cara sebagai berikut :
a. Penilaian
kinerja
b. Penilaian
proyek
c. Penilaian
portofolio
Dengan demikian penilaian terhadap diri anak
disekolah akan lengkap dan diharapkan dapat merubah baik perilaku sikap anak,
pengetahuan maupun keterampilanya, hal ini dimaksudkan untuk membekali anak
agar kelak nanti anak itu sikapnya sudah baik, pengetahuannya memadai dan
keterampilannya dapat di gunakan untuk kepentingan nusa dan bangsa, tidak
ketinggalan lagi oleh bangsa lain di dunia in i.
No comments:
Post a Comment