Friday, 5 December 2014

PENILAIAN SPIRITUAL PADA ANAK DIDIK

Mounting created Bloggif
SELAMAT BERJUMPA KEMBALI, TERIMAKASIH ANDA DAPAT MENEMUKAN SITUS KAMI SD NEGERI PAMEUNGPEUK SEMOGA DAPAT BERMANFAAT

 KURIKULUM 2013 DI HENTIKAN KEMBALI LAGI KE KURIKULUM 2006 DI UNKAPKAN OLEH MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DASAR DAN MENEGAH ANIES BASWEDAN DI RUANG KERJANYA.

Baca berita terkait dibawah ini......lumayan buat informasi anda....!

Kompas.comDetik NewsTempo.coMerdeka.com


 

SIKAP SPRIRITUAL YANG HARUS DIKEMBANGKAN PADA ANAK DIDIK

A. PENDAHULUAN

Manusia adalah makhluk yang diciptakan Allah dituntut untuk patuh dan taat hanya  kepada-Nya dan memberikan kesetian( monoloyalitas ) hanya untuk - Nya. Karenanya ditangan Allah lah terletak Qudrat ( Kuasa ) mutlak atas diri manusia. Logis apabila mansuia sebagai makhluk dituntut untuk mengabdi dan beribadah kepada sang Khalik sebagai Penciptanya.
Allah menciptakan manusia bukan untuk bermain-main namun untuk tujuan yang pasti dan konkrit yakni hanya untuk mengabdi dan beribadah kepada - Nya. Hal ini bukan berarti Allah butuh pengabdian dari manusia, tapi manusialah yang membutuhkan adanya pengabdian.
Banyak manusia sekarang ini tidak mengenal hakekat penciptaan dirinya, ini terlihat dengan adanya manusia-manusia yang tidak memiliki keperibadian dan idealisasi terkikisnya nilai-nilai kemanusiaan, penyebab manusia sekarang jauh dari keperibadian, idealisasi nilai-nilai kemanusiaan yang dapat meninggikan harkat drajat sebagai makhluk yang mulia di sisi Allah SWT.
Saran serta alat-alat untuk menunjang eksistensi dirinya sudah tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Dalam hidup dan kehidupan manusia banyak menyimpang dari garis yang telah ditentukan oleh Ilahi Robbi. Mereka cenderung mengikuti hawa nafsunya sebagai ilah dalam dirinya atau keperibadiaanya,akibatnya manusia semakin terkurung dan terkungkung dalam ruang lingkup hawa nafsunya. Hal ini membuat mereka semakin jauh dan masuk kedalam jurang kenistaan. Manusia sudah tak mampu lagi menempatkan eksistensi dirinya pada proporsi yang telah ditetapkan oleh - Nya.
Krisis multi dimensi yang sedang melanda manusia-manusia  bangsa kita menandakan bahwa bangsa ini sedang berpenyakit akhlaq. Hal ini terlihat dari rusaknya sendi-sendi kehidupan dimana daya tahannya untuk menangkal pengaruh negativ sudah tidak kuat lagi didalam pikirannya terhembud virus globalisasi yang telah sampai dalam kehidupan kita sehari-hari sehingga dapat menimbulkan kebrokbrokan moral bangsa kejahatab dan penyimpangan hukum yang sampai saat ini masih belum reda bahkan cenderung terang-terangan merajarela hampir disemua lini dari hulu sampai hilir. Karena itu kita sebagai manusia agar segera dan mulailah mendorong dan merealisasikan terciptanya keluhuran hati, Budi pekerti dan Nurani yang baik. Agar jati diri bangsa tidak terpuruk  sebagaimana  telah dicontohkan oleh Nabi Besar Muhammad SAW.
Berbagai permasalahan dan krisis yang melanda Negeri ini dikarenakan masih banyak manusia yang tidak mempercayai akherat, sehingga berlomba - lomba mencari kekuasaan dan kesuksesan dan kekuatan  di dunia saja sepanjang hidup mereka hidup dengan tamak dan keserakahan untuk mencapai tujuan yang di inginkan dengan cara dan jalan apapun mereka tempun bahkan dapat menghalalkan xemua cara. Menurut kreteria mereka orang perlu kaya dan kekuasaan disamping itu harus mempunyai peran penting baik di masyarakat maupun dalam pemerintahan.Mereka yang tamak tersebut sepertinya tidak menyadari bahwa satu-satunya Kekuasaan itu hanya ditanganm Allah.
Allah mengarunia kekuatan dan kemuliaan kepada hamba- Nya yang sepenuh hati mengabdi kepada-Nya.
Untuk itu maka, dalam sajian kami kali ini marilah bersama-sama berdo'a agar Negeri tercinta ini suatu saat dipimpin oleh orang-orang yang Amanah, mendahulukan kepentingan rakyatnya dari pada kepentingan keluarga atau kelompoknya.
Didalam dunia pendidikan sebagaimana yang dicanangkan oleh pemerintah melalui Kurikulum 2013, maka lebih menitik beratkan kepada Ahlaq anak didik disamping Pengetahuan dan Keterampilan. Hal ini kiranya perlu pula di dukung oleh semua pihak terutama Guru yang mendidik di sekolah dan peranan orang tua di rumah agar terlebih dulu memberikan contoh yang baik kepada anak-anak.

B. PENILAIAN SIKAP TERHADAP PESERTA DIDIK

Penilaian yang diterapkan terhadap anak didik disekolah adalah penilaian Autentik. Dalam rangka melaksanakan penilaian autentik yang baik, guru harus memahami secara jelas tujuan yang ingin dicapai. Untuk itu guru harus bertanya pada diri sendiri,khususnya berkaitan dengan Sikap Pengetahuan, dan keterampilan apa yang akan dinilai.Fokus penilaian akan dilakukan misalnya berkaitan dengan pengetahuan dan keterampilan. Tingkat pengetahuan apa yang akan dinilai, seperti penalaran, memori anak dan proses.
Ada tiga jenis penilaian Autentik diantaranya adalah :

1.      Penilaian Sikap.
Contoh muatan KI-1 ( Sikap Spritual ) antara lain : Ketaatan beribadah, berperilaku syukur, berdo’a sebelum dan sesudah melakukan kegiatan, toleransi dalam beribadah.
Contoh muatan KI-2 ( Sikap Sosial ) anatara lain jujur, disiplin,tanggung jawab, santun, peduli, percaya diri dandapat ditambahkan lagi sesui Kompetensi yang diajarkan disekolah misalnya kerjasama, ketelitian ketekunan dll.
Sedangkan penilaian sikap dapat dilakukan melalui Observasi,penilaian diri sendiri, penilaian antar teman dan jurnal, penilaian sikap ini bukan penilaian yang terpisah dan berdiri sendiri, namun penilaian yang pelaksanaanya terintegrasi dengan penilaian pengetahuan dan keterampilan, sehingga bersifat otentik( mengacu kepada pemahaman bahwa pengembangan dan penilaian KI-1 dan KI-2 dititipkan melalui kegiatan yang didesain untuk mencapai KI-3 dan KI-4

2.      Penilaian Pengetahuan
Aspek penilaian pengetahuan dapat dinilai dengan cara berikut ini :
a.       Test tertulis
b.      Test lisan
c.       Penugasan

3.      Penilaian Keterampilan
Aspek penilaian keterampilan dapat dinilai dangan cara sebagai berikut :
a.       Penilaian kinerja
b.      Penilaian proyek
c.       Penilaian portofolio

Dengan demikian penilaian terhadap diri anak disekolah akan lengkap dan diharapkan dapat merubah baik perilaku sikap anak, pengetahuan maupun keterampilanya, hal ini dimaksudkan untuk membekali anak agar kelak nanti anak itu sikapnya sudah baik, pengetahuannya memadai dan keterampilannya dapat di gunakan untuk kepentingan nusa dan bangsa, tidak ketinggalan lagi oleh bangsa lain di dunia in i.

No comments:

Post a Comment