Sunday 28 July 2013

Profil SD Negeri Pameungpeuk



                                        
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                            
Add caption




Add caption





  BAB I

PENDAHULUAN

  1. Sejarah Sekolah/Latar Belakang Sekolah
Sekolah Dasar Pameungpeuk didirikan pada tahun 1912 terdiri dari tiga ruangan kelas yaitu peninggalan pemerintah Hindia-Belanda dengan lantai ubin, dinding bilik bambu, rangka bangunan kayu raksamala, pintu dan jendela terbuat dari jati dengan ukuran kelas masing-masing 36m2, dengan nama Vervoleg School (Sekolah Rakyat) sekarang Sekolag Dasar. Kemudian dibangun lagi tahun 1981 4 ruangan, tahun 1989 dibangun 3 ruangansehinggamenjadi 10 ruangan kelas.
Nama Sekolah                                    : SDN Pameungpeuk
Status Sekolah                                    : Negeri / RSSN
Yang pertama dengan NSB                 :
Yang kedua dengan NSB                    :
Luas tanah                                         : 1.714 m2
Luas bangunan                                   : 451 m2
Rehab terakhir pada tahun                 : 2014
NSS                                                     : 101020802029
NSB                                                     : 0092931203006601
NPSN                                                  : 20205401
Alamat                                                 : Jl. Pasirhalang No.28
   Ds. Pasirhalang Kec. Cisarua
Kabupaten                                           : Bandung Barat
Propinsi                                              : Jawa Barat
Riwayat kepala sekolah yang pernah bertugas :
  1.                                               bertugas dari tahun 1912-1922
  2.                                               bertugas dari tahun 1922-1948
  3. Nata Dana Sasmita                     bertugas sampai tahun 1948-1951
  4. Ewo                                           bertugas dari tahun 1951-1954
  5. Atma Wijaya                              bertugas dari tahun 1954-1965
  6. Adjid Sumantadinata                  bertugas dari tahun 1965-1967
  7. Sutarya Hidayat                         bertugas dari tahun 1967-1976
  8. Mimin Sumarni                           bertugas dari tahun 1976-1994
  9. Drs. D. Rudiatna                        bertugas dari tahun 1994- 2011
     11. Lalah Rumilah,S Pd                  bertugas dari tahun 2012 -2014
     12.  E.Suhendra,S Pd                  bertugas dari tahun 2014 - sekarang

  1. Visi
Kami sepakat untuk lima tahun ke depan mempunyai visi sekolah “Mewujudkan manusia yang bertakwa kepada Allah SWT, berbudi luhur, berakhlak mulia, terampil dan mandiri.”

C.      Misi

Kami juga mengemban misi :
1.      Memberikan pelayanan pendidikan agama secara maksimal sesuai dengan usia anak
2.      Membiasakan siswa hidup bersih dan sehat
3.      Menanamkan kedisiplinan di sekolah dan di rumah
4.      Bertingkah laku sopan terhadap sesama siswa dan guru.
5.      Berkepribadian terpuji

  1. Strategi
1.      Penataan struktur organisasi sekolah
2.      Peningkatan prestasi hasil belajar siswa
3.      Meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik dalam rangka peningkatan sumber daya manusia
4.      Meningkatkan hubungan kerja sama antara sekolah, masyarakat dan stick holder lainnya melalui komite sekolah.

E.      Tujuan

Sekolah bertujuan menjadikan siswa mandiri, beriman, bertakwa dan berprestasi setelah lulus dari SD Negeri Pameungpeuk.

  1. Sasaran
Meningkatkan kualitas SDM di Desa Pasirhalang khususnya, dan di Kecamatan Cisarua pada umumnya. Anak yang berusia tujuh sampai dengan dua belas tahun, wajib memperoleh pendidikan dasar, baik yang mampu, yang kurang mampu, maupun yang tidak mampu.



BAB II

ANALISIS SWOT

  1. Sumber Daya Manusia

1. Tenaga Pendidik dan Pengajar

Ø  Kekuatan
Daftar tenaga pengajar
No
Nama
NIP
Tanggal Lahir
Jabatan
1
E.Suhendra, S.Pd
196501211986101003
21-01-1965
Kepala Sekolah
2
Ato Sukendar,S Pd
131 169 050
13-11-1963
Guru Kelas
3
Lilis Ratningsih,S Pd
131 312 240
21-05-1965
Guru Kelas
4
Dedeh Sumardiah,S Pd


Guru Kelas
5
Gunawan,S Pd        131 508 922 03-10-1965
Guru Penjas
6
A.Supriatna,S Pd I
196502211988031005
20-02-1965
Guru Kelas
7
Eulis Solihat,S Pd
131 724 246
02-09-1963
GuruPenjas
8
Neni Puspa Anggraeni


Guru Kelas
9
Lisda Dewiningsih,
480 120 965
21-08-1970
Guru Kelas
10
Jasara


GuruKelas
11
Nani Yuningsih


Guru Kelas
12
N. Maesyaroh,S Ag


GuruP A I
13
Yeyen Jazirah,S Pd


Guru B Inggris
14
Ai Rukmini,S PdI


        Guru P A I
15
Devy Indriyati,S Pd
-

Guru Kelas
16
Nurahma Hesti K
-

          Pustakawan
17
Reni Nuraeni,S Pd
-

Guru Kelas
18
Risty Aulia Ulfah,S Pd
-

Guru Kelas
19
Santana Miharja
-

Tenaga Tata Usaha
Pendidikan Tenaga Pengajar
Ijazah Tertinggi
Jumlah
Guru Tetap
Guru Tidak Tetap
Tenaga Tata Usaha
Penjaga Sekolah
S3/S2
1
-
-
-
S1
9
3
-
-
D3/D2/D1
2
1
-
-
SLTA
-
-
1
-
SLTP
-
-
-
-
SD
-
-
-
1
JUMLAH
13
4
1
1

Ø  Kelemahan
1.    Latar belakang pendidikan tenaga pendik masih ada yang lulusan D2.
2.    Ada empat orang  guru yang yang masih tenaga honr sekolah.
3.    Jumlah rombongan belajar tidak sesuai dengan jumlah tenaga pengajar.
4.    Masih kurang guru yang definitif sebanyak tiga orang.
5.    Tenaga administrasi masih honor sekolah.

Ø  Ancaman
Pendidik dan tenaga ependidikan yang masih honorer sewaktu-waktu bisa saja mengundurkan diri atau pindah,  sehingga sekolah ini otomatis akan kekurangan guru, maupun tenaga kependidikan yang lainnya sedangkan kapasitas murid, dan intensitas pelayanan semakin  banyak.

Ø  Peluang

Guru bisa mengajar dengan tenang, apabila guru honor diangkat menjadi PNS di tempat dia mengajar. Guru mencukupi untuk tiap kelas, namun untuk pengembangan mata pelajaran muatan lokal, pengembangan bakat dan minat siswa sangat memerlukan guru tertama guru kesenian.


2. Siswa


Ø  Kekuatan

Kondisi Siswa

  Tahun

Kelas
2011/2012
2012/2013
2013/2014
2014/2015
L
P
JML
L
P
JML
L
P
JML
L
P
JML
1
46
41
87
52
43
95
53
46
99
39
47
86
2
66
39
105
40
37
77
49
39
88
50
47
97
3
44
33
77
46
38
84
35
36
71
47
37
84
4
36
32
68
58
41
99
44
36
80
32
37
69
5
37
45
82
34
32
66
56
43
99
45
38
83
6
37
34
71
36
32
68
34
31
65
52
44
96
Jumlah
266
224
490
266
223
489
271
231
502
265
250
515
Jumlah Kelas
15 Kelas
P = Pria, W = Wanita
Prestasi Hasil UAN/Ujian Akhir
Tahun
Matematika
B.Indonesia
IPA
IPS
PPKN
Rata-Rata
2011/2012
6,95
6,89
7,23
6,82
7,54
7,08
2012/2013
7,10
7,00
6,60
6,40
7,50
6,92
2013/2014
7,25
7,20
6,75
6,50
7,75
7,09
2014/2015
7,21
7,87
6,71
6,68
6.60
7,00

Angka Mengulang Kelas
         Kelas
Tahun
1
2
3
4
5
6
Jumlah
2011/2012
9
7
1
3
-
-
20
2012/2013
9
9
5
-
-
1
24
2013/2014
7
7
6
-
-
-
20
2014/2015
4
4
3
-
-
-
11

Ø  Kelemahan
Latar belakang orang tua siswa berpenghasilan rendah, kebanyakan buruh tani, tidak mempunyai lahan sendiri, buruh tukang musiman, pegawai pabrik terancam PHK.

Ø  Ancaman
1.         Siswa terancam putus sekolah, dan memilih membantu orang tua mencari nafkah, menjadi buruh tani daripada siswa yang meneruskan sekolah ke SMP atau sederajat sekitar 70%
2.         Guru cenderung susah mendidik siswa Karena jumlahnya terlalu banyak di setiap kelas.

Ø  Peluang
Akan lebih banyak menampung siswa bila ada peningkatan dalam proses belajar mengajar dan pengadaan sarana serta prasarana lebih lengkap, karena siswa SDN Pameungpeuk yang ada sekarang ini cukup banyak.
  1. Sarana Prasarana
1.     Bangunan
Ø  Kekuatan
ruang
jumlah
ruaNg
jumlah
Kelas
12
Ruang Kepala Sekolah
1
Laboratorium
-
Ruang Guru
1
Perpustakaan
-
Ruang Tata Usaha
1
Ruang UKS
-
Ruang Pramuka
-
WC  murid
5
WC guru
2
Gudang
1



Sekolah ini mempunyai tiga bangunan kelas, terdiri dari sepuluh lokal dan 15 rombongan belajar sehingga kelas 1 dan kelas 2 bergiliran.
Ø  Kelemahan
Ruang kelas, tiga lokal perlu di rehabilitasi karena atapnya sudah rapuh. Walaupun begitu sekolah dan komite sekolah berusaha memperbaiki yang sudah rapuh dengan menggunakan dana dari pemerintah yaitu dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) atau meminta bantuan alumni. Kami tidak mempunyai ruangan UKS, Pramuka, Perpustakaan sehingga untuk kegiatan siswa sehari-hari siswa menggunakan runagan rumah dinas kepala sekolah.

Ø  Ancaman
Kalau terjadi hujan lebat atau angin besar, kemungkinan bangunan lama tidak bisa digunakan untuk KBM dan akan menggangu instalasi listrik. Disebelah barat dan disebelah utara belum dibangun benteng untuk menjaga kemanan sekolah.

Ø  Peluang
Kami mengajukan proposal bantuan dana rehab dari pemerintah terkait, baik tingkat pusat maupun daerah. Dan memohon kepedulian dari masyarakat yang mampu khususnya alumni untuk membangun benteng dan memperbaiki bangunan peninggalan sejarah.

2. Mebeler
Ø  Kekuatan
Mebeler belum mencukupi karena meja belajar dan bangku untuk satu kelas banyak kondisi yang rusak, dengan rincian :

Nama Barang
Baik
Sedang
Rusak
Jumlah
Bangku murid
100
90
160
350
Meja murid
60
25
90
175
Lemari
1
1
10
12
Meja guru
2
11
-
10
Kursi guru
2
6
-
8
Papan tulis
10
5
-
15
Kursi tamu
1
1
-
2
Rak
-
2
-
2
Loker
1
1
-
2
Komputer
4
-
1
5
Mesin Tik
-
1
-
1
Dispenser
1
-
-
1

Ø  Kelemahan
Kami tidak memiliki meja guru, lemari kelas, kursi guru, meja tamu yang memadai.

Ø  Ancaman
Sekolah sulit untuk merapihkan barang-barang bekas secara teratur sehingga   kurang tertata rapi Karena gudang sangat sempit.

Ø  Peluang
Siswa merasa nyaman dan senang dalam belajar apabila kondisi meja dan bangku dalam kondisi baik, sehingga prestasi siswa bisa lebih meningkat.

3. Kurikulum/Buku-Buku Sumber
Ø  Kekuatan

Kelas
Jumlah Buku
Teks
Penunjang
Bacaan
Lain-lain
1
182
8
370
25
2
174
8
370
25
3
160
8
150
25
4
160
8
150
25
5
160
8
100
25
6
160
8
100
25
Total
996
48
1240
150

Alat Peraga

No
Jenis Alat
Unit
Jumlah
No
Jenis Alat
Unit
Jumlah
1
Kit IPA
Set
2
7
Peta Dinding Indonesia
Lbr
2
2
IPS
Set
1
8
Peta Dinding Propinsi
Lbr
-
3
Bahasa
Set
1
9
Peta Dinding Kab/Kota
Lbr
-
4
Matematika
Set
2
10
Alat Olahraga
Set
2
5
Peta Anatomi
Set
-
11
Alat Kertakes
Buah
2
6
Torso Manusia
Unit
2
12
Alat Pramuka
Set
2

Bahan-bahan ajar selalu diusahakan mengikuti perkembangan pendidikan. Walaupun kurikulum berubah-ubah, kami selalu menganggarkan untuk membeli buku bahan ajaran yang sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan oleh pemerintah, minimal untuk pegangan guru maksimal untuk pegangan semua murid.

Ø  Kelemahan
Karena kurikulum selalu berubah-ubah, maka kami harus selalu membeli buku pelajaran yang sesuai dengan kurikulum terbaru, walaupun kami sudah memiliki buku pelajaran pokok untuk siswa. Sumbangan dari pemerintah, harus kami sesuaikan dengan kurikulum, dengan cara difotocopy sendiri oleh sekolah.

Ø  Ancaman
Dalam pelaksanaan KBM kurang maksimal karena alat peraga yang digunakan sudah tidak bisa dipergunakan dengan maksimal. Begitu juga buku pelajaran pokok harus selalu disesuaikan dengan kurikulum yang baru. Selain itu, siswa yang tidak mampu membeli/memfotokopi akan menurun prestasinya.

Ø  Peluang
Sekolah saat ini sedang mengajukan bantuan sarana dan prasarana untuk lebih meningkatkan prestasi sekolah, memberikan bantuan alat tulis kepada siswa yang tidak mampu.

  1. Finansial
Ø  Kekuatan

Latar Belakang Status Orang Tua Siswa

Jumlah
Pegawai Negeri/Polri
TNI
Karyawan Swasta
Petani
Pedagang Swasta
Wiraswasta
Lain-Lain
(%)
5,65
2
9,64
20
13,20
19,18
31,33

Latar Belakang Pendidikan Orang Tua Siswa

Jumlah
Tidak Sekolah
sd
sltp
slta
Perguruan Tinggi
Tidak Tahu
(%)
3,20
74,2
16,5
6,8
0,5
-

Kondisi Pendapatan Orang Tua Siswa per bulan
Jumlah
< Rp. 200.000
Rp. 200.000 – Rp. 400.000
Rp. 400.000 – Rp. 600.000
Rp. 600.000 – Rp. 1.000.000
Rp. 1.000.000 – Rp. 1.500.000
> Rp. 1.500.000
(%)
50,32
35,20
5,20
4,02
2,06
3,20

Sekolah kami mengunakan dana dari pemerintah, dan kami limpahkan pada RAPBS. Untuk tahun 2008-2009 kami membutuhkan kurang lebih Rp. 500.895.600,- yang diperoleh dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS), dan anggaran rutin pemerintah. Rinciannya adalah dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebesar Rp. 231.786.000,- dan dari anggaran rutin Rp. 453.267.600,-.

Ø  Kelemahan
Sumbangan dari PKPS BBM disebut Bantuan Operasional Sekolah (BOS) belum tentu untuk selamanya, mungkin saja terhenti. Kalau terjadi demikian kami harus memungut dari orang tua siswa yang hanya masuk 70%, sehingga keberhasilan KBM belum tentu maksimal.
Ø  Ancaman
Kalau dari BOS terhenti, tentu sekolah akan kekurangan dana. Kami tidak bisa mengikuti kegiatan-kegiatan siswa di luar lingkungan sekolah yang banyak mengeluarkan biaya, contohnya : Kegiatan Pramuka, lomba-lomba kependidikan, pelatihan/penataran untuk peningkatan profesionalisme guru, dan lain sebagainya, sedangkan orang tua siswa berpendapat bahwa menyekolahkan anak gratis.

Ø  Peluang
Kami pihak sekolah dan komite sekolah akan mengadakan musyawarah kembali untuk anggaran biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan belajar mengajar dan perbaikan atau pengadaan sarana prasarana pendidikan.

  1. Organisasi
Ø  Kekuatan
Kami selalu mengadakan musyawarah dengan orang tua siswa tentang keberhasilan KBM, dan kegiatan belajar mengajar dibantu oleh komite sekolah yang lebih dekat dengan masyarakat sekitar sekolah untuk memberi masukan kepada orang tua agar anaknya mengikuti ekstrakurikuler maupun kursus-kursus kependidikan lainnya untuk kemajuan siswa.
Ø  Kelemahan
Kalau komite sekolah kurang aktif mengajak orang tua untuk memenuhi kebutuhan anak dan sekolah, visi dan misi sekolah sulit untuk terlaksana dan tercapainya tujuan KBM yang efektif dan efisien.

Ø  Ancaman
Siswa akan mengalami penurunan prestasi, karena orang tua kurang peduli terhadap pendidikan anaknya. Kalau komite sekolah dan masyarakat sudah tidak peduli kepada pendidikan, jumlah siswa baru akan menurun, karena melihat sekolahnya kurang berhasil dalam prestasi dan kondisi sarana dan prasarana pendidikan kurang menunjang.

Ø  Peluang
Siswa bisa bergaul dengan semua lapisan masyarakat. Setelah lulus dari SDN Pameungpeuk, siswa diterima di sekolah lanjutan negeri maupun swasta, pondok pesantren, kursus dan lainm lain.


  1. Lingkungan
Ø  Kekuatan
Lingkungan sekolah kami sesuai dan cukup menunjang bagi siswa untuk belajar dan ada di lingkungan pemukiman masyarakat, terjangkau oleh transportasi karena ada di pinggir jalan raya dan memakai pintu gerbang.

Ø  Kelemahan
Masih ada orang tua siswa atau masyarakat yang kurang peduli terhadap kebersihan lingkungan. Contohnya menyimpan barang-barang di depan sekolah dan makanan ternak di depan sekolah, sehingga menimbulkan polusi udara ke dalam lingkungan sekolah, belum lagi banyak sampah yang berserakan.

Ø  Ancaman
Siswa enggan belajar karena udara di sekitar kelas tidak menyegarkan dan kurang kondusif bagi kenyamanan belajar siswa, keamanan siswa sangat rawan kecelakaan karena sekolah berada di pinggir jalan raya.

Ø  Peluang
Sekolah mudah komunikasi dengan masyarakat sekitar, sehingga diupayakan untuk tidak terjadi lagi polusi udara di sekitar sekolah dan sampah yang berserakan dan semua puhak yang terkait dalam pendidikan diharapkan dapat menjaga keamanan sekolah.


BAB III

RENCANA STRATEGI (RENSTRA)
  1. SDM
Ø  Kepala sekolah
Berusaha menambah ilmu salah satunya dengan cara mengikuti penataran-penataran, seminar dan menempuh pendidikan yang lebih tinggi.

Ø  Guru
Berusaha menambah ilmu pengetahuannya untuk meningkatkan kualitas KBM, dengan cara mengikuti pendidikan yang lebih tinggi, mengikuti penataran-penataran, pertemuan KKG di PKG, dan membaca buku-buku penunjang yang sangat berguna, dalam rangka peningkatan Sumber Daya Manusia khususnya profesionalisme keguruan.

Ø  Siswa
Agar prestasi siswa meningkat, setiap upacara hari senin selalu diingatkan oleh kepala sekolah dan guru-guru untuk lebih giat belajar, juga dianjurkan untuk mengikuti kegiatan di lingkungan masyarakat, kursus-kursus yang sesuai dengan kurikulum untuk menunjang prestasi siswa terutama pengembangan bakat dan dan minat siswa.

  1. Sarana Prasarana
1.      Berusaha mencari dana dari pihak lain, misalnya minta bantuan kepada perusahaan yang sudah maju. Contohnya ke PT. Bio Farma yang sangat peduli pada pendidikan, PT Telkom.
2.      Kepala sekolah dan komite sekolah mengajukan anggaran kepada pemerintah untuk mengganti atau merehab sarana dan prasarana yang kurang memadai.
3.  Mengajukan proposal rehab ruangan, rehab berat tambahan lokal kepada pemerintah daerah dan pusat..
4.   Berkerja sama dengan SMA 1 Cisarua berupa barang bangku dan meja belajar yang layak pakai untuk di limpahkan ke SDN Pameungpeuk.

  1. Finansial
Kepala sekolah dan komite sekolah berusaha bermusyawarah dengan orang tua siswa, untuk meningkatkan mutu pendidikan misalnya, mengikuti Lomba-lomba pendidikan,  Namun tentu saja pengeluaran sekolah akan bertambah , tetapi anggarannya tetap dialokasikan dan kami tuangkan ke dalam RAPBS yang dananya diperoleh dari BOS.

  1. Organisasi
Dalam meningkatkan kualitas sekolah, kami akan mengadakan ekstra kurikurer, baik mata pelajaran pokok, kesenian, olahraga, pramuka maupun pengembangan bakat dan minat siswa.

  1. Lingkungan
Kepala sekolah dan komite sekolah akan mengadakan musyawarah untuk menertibkan dan penataan lingkungan dengan cara menanam bunga, penghijauan dan pengecatan bangunan, pagar dan benteng sekolah.
 
                                                                                        BAB IV
                                                                  RENCANA IMPLEMENTASI

  1. SDM
Ø  Kepala sekolah
Kepala sekolah berusaha menambah wawasan pengetahuan dengan mengikuti penataran-penataran, musyawarah tentang kependidikan dan membaca buku-buku tentang Peningkatan Mutu Total (PMT).

Ø  Guru
Guru ditugaskan untuk mengikuti pertemuan KKG di PKG tingkat kecamatan yang membahas berbagai kepentingan belajar mengajar di sekolah, salah satu fungsinya adalah bagi guru yang masih kurang memahami tentang KBK dan KTSP yang harus dilaksanakan sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2004 dan Kurikulum 2006. Dan juga dianjurkan untuk membaca buku-buku penunjang, baik yang disesuaikan oleh sekolah maupun di luar sekolah.

Ø  Siswa
Siswa dianjurkan untuk mengikuti kursus Bahasa Inggris, mengikuti tambahan pelajaran bagi kelas enam untuk persiapan Ujian Nasional, agar lulus ujian dan dapat meneruskan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, lulusan SDN Pameungpeuk setiap tahunnya 100 %  dan yang diterima di SMP negeri sekitar 80% sisanya di luar pendidikan non Formal seperti, Pondok Pesantren, dan lembaga kursus. .

  1. Sarana Prasarana
Kepala Sekolah dan komite sekolah selalu berupaya mengajukan proposal ke tingkat pusat dan daerah untuk rehab kelas, yang sekarang kondisinya kurang baik diantaranya ada 5 kelas yang perlu diperbaiki atau direhab dan menambah 2 lokal kelas baru dengan tujuan untuk kelancaran KBM dan mencapai target Rombongan Belajar 12 kelas. Karena kondisi sekarang kelas II KBM belum maksimal masih bergiliran dengan kelas I.

  1. Finansial
Dalam proses KBM, kami sangat memerlukan dana, alhamdulillah mulai tahun ajaran 2005-2006 kami mendapat bantuan dari pemerintah melalui pengurangan PKPS BBM dengan adanya BOS, kami dapat melaksanakan KBM dengan maksimal. Kami berharap alokasi dana BOS untuk tahun ajaran selanjutnya bisa kami dapatkan kembali.

  1. Kegiatan
Setiap tahunnya kami mengadakan dan mengikuti kegiatan, diantaranya :
1.         Mengikuti PERSAMI dalam rangka HUT PRAMUKA
2.         Mengikuti Lomba CALISTUNG
3.         Lomba PORSENI
4.         Lomba HUT PGRI
5.         Mengadakan Pekan Kreativitas Anak
6.         Mengadakan Pekan Olah Raga antar Kelas
7.         Mengadakan Pesantren Kilat bulan Ramadhan
8.         Memperingati Hari-hari Besar NAsional
9.         Memperingati Hari-hari Besar Keagamaan
10.    Mengadakan Karya Wisata.

E.      Lingkungan

Di lingkungan sekolah, siswa laki-laki diwajibkan mengikuti shalat jum’at dan mencatat isi pembahasan dalam khutbah jum’at, siswa kelas 4-6 diwajibkan membuat laporannya. Hari senin sampai dengan rabu, siswa kelas 4-6 melaksanakan shalat duha secara bergantian. Pada hari sabtu setelah istirahat siswa yang terpilih menjadi petugas upacara bendera, diwajibkan berlatih. Begitu juga kelompok paduan suara harus berlatih. Kelas yang bukan petugas upacara, mengadakan kegiatan operasi bersih (opsih) di lingkungan halaman sekolah dan WC. Yang tidak punya tugas lain, siswa berlatih pramuka.

BAB V

PENUTUP

Demikianlah profil Sekolah Dasar Negeri Pameungpeuk sebagai bahan acuan dan pedoman kami dalam rangka menyelenggarakan pendidikan yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),  dan Kurikulum 2013 sebagai salah satu sistem dan teknik dalam mencapai tujuan pembelajaran khususnya dan tujuan pendidikan nasional pada umumnya. Kritik dan saran yang bersifat membangun, sangat kami harapkan demi kesempurnaan profil ini pada khususnya, dan meningkatkan kualitas pendidikan pada umumnya.

                                                                                                                  Kepala Sekolah


                                                                                                                  E.Suhendra,S Pd

No comments:

Post a Comment