Thursday, 8 January 2015

NYUNDA MANIS

PROPOSAL BANTUAN BUAT ALUMNI SDN PAMEUNGPEUK Klik disini
 PEMBELAJARAN DISEKOLAH DASAR Klik dan cari disini...

NYUNDA MANIS
DI SD NEGERI PAMEUNGPEUK
Sunda merupakan kebudayaan masyarakat yang tinggal di wilayah barat pulau Jawa namun dengan berjalannya waktu telah tersebar ke berbagai penjuru dunia. Sebagai suatu suku, bangsa Sunda merupakan cikal bakal berdirinya peradaban di Nusantara, di mulai dengan berdirinya kerajaan tertua di Indonesia, yakni Kerajaan Salakanagara dan Tarumanegara. Bahkan menurut Stephen Openheimer dalam bukunya berjudul Sundaland, Tatar Sunda/ Paparan Sunda (Sundaland) merupakan pusat peradaban di dunia. Sejak dari awal hingga kini, budaya Sunda terbentuk sebagai satu budaya luhur di Indonesia. Namun, modernisasi dan masuknya budaya luar lambat laun mengikis keluhuran budaya Sunda, yang membentuk etos dan watak manusia Sunda.
Makna kata sunda sangat luhur, yakni cahaya, cemerlang, putih, atau bersih. Makna kata Sunda itu tidak hanya ditampilkan dalam penampilan, tapi juga didalami dalam hati. Karena itu, orang Sunda yang ‘nyunda’ perlu memiliki hati yang luhur pula. Itulah yang perlu dipahami bila mencintai, sekaligus bangga terhadap budaya Sunda yang dimilikinya.
Setiap bangsa memiliki etos, kultur, dan budaya yang berbeda. Namun tidaklah heran jika ada bangsa yang berhasrat menanamkan etos budayanya kepada bangsa lain. Karena beranggapan, bahwa etos dan kultur budaya memiliki kelebihan. Kecenderungan ini terlihat pada etos dan kultur budaya bangsa kita, karena dalam beberapa dekade telah terimbas oleh budaya bangsa lain. Arus modernisasi menggempur budaya nasional yang menjadi jati diri bangsa. Budayanasional kini terlihat sangat kuno, bahkan ada generasi muda yang malu mempelajarinya. Kemampuan menguasai kesenian tradisional dianggap tak bermanfaat. Rasa bangsa kian terkikis, karena budaya bangsa lain lebih terlihat menyilaukan. Kondisi memprihatinkan ini juga terjadi pada budaya Sunda, sehingga orang Sunda kehilangan jati dirinya.
Untuk menghadapi keterpurukan kebudayaan Sunda, ada baiknya kita melangkah ke belakang dulu. Mempelajari, dan mengumpulkan pasir mutiara yang berserakan selama ini. Banyak petuah bijak dan khazanah ucapan nenek moyang jadi berkarat, akibat tidak pernah tersentuh pemiliknya. Hal ini disebabkan keengganan untuk mempelajari dengan seksama, bahkan mereka beranggapan ketinggalan zaman. Bila dipelajari, sebenarnya pancaran etika moral Sunda memiliki khazanah hikmah yang luar biasa. Hal itu terproyeksikan lewat tradisinya. Karena itu, marilah kita kenali kembali, dan menguak beberapa butir peninggalan nenek moyang sunda yang hampir punah.
Dari paparan diatas yang telah kami sampaikan, maka kami selaku orang-orang sunda tentunya ingin menyelamatkan khazanah dan budaya sunda melalui  jenjang pendidikan disekolah yang kami kelola yaitu SD Negeri Pameungpeuk. Kami bersepakat Kepala Sekolah, Dewan Guru dan orang tua siswa untuk mengangkat , melestarikan dan ngamumule budaya sunda, hal ini kami lakukan untuk memperkenalkan khazanah dan budaya sunda sunda kepada anak didik kami.
Hal pertama kami lakukan adalah menyarankan kepada anak didik / siswa untuk memakai pakaian adat sunda, berbahasa sunda yang NGALAGENA  dan berperilaku layaknya orang sunda tempo dulu, tentunya hal ini mensosialisasikan dulu dengan semua guru, dengan komite sekolah dan yang paling penting adalah mensosialisasikan kepada orang tua siswa.
Sudah barang tentu sesuatu yang baru tidaklah mudah untuk dilaksanakan, kendala-kendala pasti ada apalagi sudah menyangkut urusan pinansial pasti ada yang pro dan kontra, tetapi setelah disampaikan maksud dan tujuan kami,  semua pihak baik guru maupun orang tua siswa mengerti dan memahami dan pada akhirnya semua mendukung dan memberi Suport yang positive
Hal ini kami telah mendapat rekomendasi dari kepala UPT Kecamatan Cisarua dan Pengawas Bina, serta telah mendapat persetujuan dari seluruh orang tua siswa melalui rapat Paguyuban orang tua siswa kelas I kelas II, kelas III, kelas IV, kelas V dan kelas VI
 
Hasilnya adalah :
1.           Kepala Sekolah,Guru dan Siswa SDN Pameungpeuk  setiap hari kamis memakai pakaian adat Sunda
2.            Ketika memakai pakaian adat sunda diharuskan memakai bahasa sunda ngalagena.
3.            Adab rengkak polah / tingkah laku harus Nyunda Manis.
4.            Mulai dilaksanakan Hari kamis tanggal 8 Januari 2015.
5.            Bagi siswa yang belum punya pakaian adat sunda, memakai pakaian sekolah biasa dan tidak terlalu memaksakan.

Syukur Alhamdulilah ternyata dukungan dari orang tua siswa sangat besar kepada kami, hari pertama diberlakukan pakaian adat sunda di sekolah kami, yang memakai pakaian adat sunda sudah mencapai 70 %, ternyata support dukungan serta Peran serta orang tua sangat besar, maka untuk itu kami berikan penghargaan yang tidak ternilai atas partisifasinya untuk orang tua siswa.

FOTO KEGIATAN NYUNDA GEULIS DI SD NEGERI PAMEUNGPEUK






No comments:

Post a Comment